Banyak yang berpikiran kalau traveling sama
balita itu identik dengan repot dan rempong. Repot dengan segala tetek bengek balita dan barang
bawaannya. Bahkan ada meme yang menggambarkan betapa repotmya piknik dengan
mengajak balita. Bukannya piknik tapi hanya berpindah tempat mengasuh anak saja.
Banyaknya barang bawaan, persiapan yang harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum
hari H, pilihan transportasi, akomodasi, makanan yang semuanya harus ramah anak
menambah panjang daftar betapa repotnya traveling dengan membawa balita.
Tapi, siapa sangka ternyata di balik
kerempongan traveling bersama balita itu tersimpan banyak manfaat yang akan
didapatkan anak. Yuk, simak 5 manfaat traveling bersama balita.
1. Melatih Anak menjadi Pribadi Pemberani dan Mandiri
Anak yang sering bertemu
dengan situasi yang beragam pasti akan lebih siap menerima tantangan. Saat
traveling anak akan melihat dan mengalami hal baru. Misalnya ketika harus
mengantre saat naik kendaraan, atau mengantre saat masuk ke objek wisata. Semua
itu akan melatih kesabaran dan kekuatan mereka. Tanpa kita sadari mereka akan
banyak belajar dari situasi ini, bahkan bisa jadi terbentuk pola pikir yang
lebih kritis dan cerdas. Dengan melihat dan mengalami hal baru, itu merupakan
bekal untuk anak agar kelak ia tumbuh jadi pribadi yang mandiri dan pemberani.
2. Tarif yang Lebih Ekonomis untuk Balita
Sudah pada tahu kan ya, kalau
harga tiket anak dan dewasa berbeda? Ada diskon khusus bagi balita apalagi
bayi. Tarif masuk untuk anak-anak ke objek wisata berbeda dengan tarif dewasa,
ongkos pesawat bisa diskon juga, lho. Bahkan ada salah satu maskapai Indonesia yang
memberikan potongan 20% untuk anak-anak sampai umur 11 tahun. Lumayan banget
kan kalau traveling bawa balita, bisa memangkas budget traveling kan?
3. Perlakuan yang Khusus untuk Ibu dan Balita
Pernah kan melihat ibu hamil
atau ibu yang bawa balita mendapat perlakuan istimewa di tempat umum? Seperti
bebas antrean di tempat wisata, bebas dari metal detector, mendapatkan priority
boarding, dan dapat pelayanan prima dari pramugari. Bahkan di beberapa event
tertentu, bagi ibu yang membawa bayi disediakan ruang khusus untuk beristirahat
dengan nyaman.
4. Merekatkan Hubungan Suami-Istri dan Anak
Traveling bersama balita, menuntut
kerjasama yang kompak antar orang tua. Kerjasama dan kekompokan ini akan membangun
komunikasi produktif dan kerjasama yang solid. Hal ini akan berdampak pada
hubungan suami dan istri yang akan semakin kompak dan romantis. Selain merekatkan
hubungan suami dan istri, traveling dengan mengajak balita akan merekatkan hubungan anak dan
orang tua, lho.
Kelak ketika anak sudah
tumbuh besar, mereka pasti akan ingat kalau dulu kita pernah mengajaknya ke
tempat tertentu, membawa mereka melihat hal yang indah. Semua kenangan
kanak-kanak akan terekam di memori mereka.
5. Melatih Anak untuk Peka terhadap Lingkungan
Traveling ke alam terbuka
seperti gunung, sawah, laut dan pantai akan menimbulkan kecintaan anak kepada lingkungan. Banyak
pelajaran berharga yang bisa kita kenalkan kepada anak seperti menjaga kebersihan
lingkungan, melestarikan alam dan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan misalnya. Tak
hanya tentang kelestarian lingkungan,
kita juga bisa mengenalkan berbagai perbedaan budaya dan tradisi suatu tempat.
Mengenalkan keanekaragaman budaya yang dimiliki serta mengajarkan anak untuk
menghargai perbedaan.
Traveling dengan mengajak
anak memang sedikit lebih repot daripada menjadi solo traveler atau traveling
dengan pasangan, semua persiapan harus matang sebelum hari keberangkatan. Tapi,
dibalik
kerepotan itu ada banyak manfaat yang akan didapat dengan mengajak serta balita
traveling. Yakin deh, sekali mencoba traveling dengan balita, kamu bakalan
ketagihan.
So, masih berpikiran
traveling dengan balita itu merepotkan?
Postingan
ini diikutsertakan dalam ODOP Estrilook COmmunity
#day9
EmoticonEmoticon